Minggu, 23 Desember 2018

Review Jurnal

Review Jurnal


Judul
PERANCANGAN RENCANA STRATEGIS SISTEM INFORMASI &  TEKNOLOGI INFORMASI (SI/TI): STUDI KASUS STMIK XYZ

Jurnal
CommIT
Download
http://msi.binus.ac.id/files/2013/05/0402-01-KA-MaryaniPerancangan-Rencana-.pdf
Volume & Halaman
Vol. 4 No. 2 Oktober 2010, hlm. 77 - 85
Tahun
2008
Penulis
Maryani, Suparto Darudiato
Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah membuat suatu kerangka kerja perencanaan strategi SI/TI yang terintegrasi sehingga memudahkan manajemen mengelola sumberdaya untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan, akurat, dapat digunakan secara bersama oleh Universitas XYZ
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah Universitas XYZ di Jakarta
Assesment Data
Menggunakan beberapa cara, yakni :
1. Studi dokumen
2. Interview
3. Quisioner
Metode Penelitian
Metode Penelitian menggunakan :
• Perencanaan Strategis SI/TI menggunakan Model Ward & Peppard
• Metode & Teori Analisis Perencanaan Strategis SI/TI menggunakan : Analisis PEST, SWOT, Analisis Five Forces  Competitive, analisis Value  Chain, metode Critical  Succes Factors, dan McFarlan’s Strategic Grid
Langkah Penelitian
Penelitian dibagi dalam 5 tahap, yakni :
1. Mempersiapkan Perencanaan Strategi SI/TI
2. Memahami Kebutuhan Bisnis Organisasi dan Informasi
3. Menentukan Target Bagi SI/TI
4. Menentukan Strategi SI/TI
5. Rencana Implementasi
Hasil Penelitian
Hasil analisis dari penelitian yang dilakukan adalah : Sebuah Kerangka Kerja Rencana Strategis (RENSTRA) SI/TI yang dapat digunakan pada sebuah perguruan tinggi (Universitas XYZ) serta sesuai dengan tujuan penelitian.  Usulan kerangka kerja perencanaan strategis  SI/TI diperlukan dalam mengembangkan suatu sistem  informasi yang selaras dengan Rencana strategis Universitas XYZ

Kelebihan Penelitian
A. Dasar Teorinya tepat
B. Menggunakan banyak metoda analisis
Kekurangan Penelitian
Ada beberapa materi yang bisa disempurnakan, yakni :
A. BAB Pendahuluan/Latar belakang  (1) Latar Belakang harus harus lebih banyak kutipan referensi, bukan seolah terliat semua adalah opini. (2) Pengambilan beberapa kalimat sebagai opini pribadi karena tidak mencantumkan sumbernya, seperti : - Mengapa strategi SI/TI perlu dibuat? ada 4, tetapi darimana  keterangan tsb (2) Detail gambaran dari Objek yang diteliti, yakni : - STMIK XYZ adalah salah satu perguruan tinggi swasta yang saat ini sedang dalam masa pertumbuhan bisnis yang cukup baik.  Mustinya ada gambaran data existing dari objek yang diteliti, seperti : situasi SI/TI existing, visi misi, jumlah mhsw, statistik lulusan, data investasi IT. Sehingga akan bisa disimpulkan, apakah menjadi pantas solusi hasil dari penelitian ini akan diterapkan kepada sekolah tersebut.

B. BAB Pembahasan (1) Terlalu banyak alat analisisnya yang dibahas, padahal satupun bisa. Sehingga akan terkesan sedikit tapi banyak, bukan malah sebaliknya. (2) Terlalu banyak merangkum teori

C. BAB Penutup Hasilnya terlalu sederhana
Kesimpulan
• Masih kurang layak, seolah terliat merangkum teori saja.
• Penyebutan STIMIK xyz tidak ada korelasinya, jadi andaikan  dihilangkan hanya diganti dengan sekolah tinggi saja juga tidak mengapa.
• Kepustakaannya terbatas (hanya 4)

Kamis, 24 Mei 2018

Analisis Kualitas Layanan Teknologi Informasi dengan Menggunakan Framework Information Technology Infrastructure Library V.3 (ITIL V.3)


Analisis Kualitas Layanan Teknologi Informasi dengan
Menggunakan Framework Information Technology
Infrastructure Library V.3 (ITIL V.3)




Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta meluasnya perkembangan infrastruktur informasi teknologi telah mengubah cara dan pola pikir serta aktivitas organisasi, industri, bahkan pemerintahan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan organisasi akan keberadaan teknologi informasi untuk dapat mencapai tujuan strategis dan proses bisnis organisasi menjadi salah satu faktor pendorong pentingnya teknologi informasi. Ketergantungan ini menyebabkan tumbuhnya kebutuhan akan layanan teknologi informasi berkualitas tinggi yang dapat mengikuti kebutuhan organisasi serta user. Sistem baru atau modifikasi sistem yang dilakukan berpengaruh terhadap suatu pelayanan pelanggan. Sistem yang belum dikenal dikhawatirkan dapat menghambat kerja para user/pegawai untuk melayani pelanggan. Perubahan atas sistem baru atau modifikasi dinilai dapat mempengaruhi manajemen di dalamnya. Hal ini dikarenakan layanan TI tidak hanya melibatkan teknologi saja, melainkan melibatkan proses yang ada di dalamnya serta user atau pengguna.

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL versi 3. memiliki lima domain, yaitu Service Strategy, Service Design, Service Transition, Service Operation serta Continual Service Improvement. Framework ITIL dipilih karena ITIL membantu organisasi untuk dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan cara memaksimalkan proses layanan informasi dan meningkatkan kualitas layanan teknologi informasi. Seperti halnya ITIL membantu departemen-departemen dalam meningkatkan kualitas layanan, termasuk di dalamnya peningkatan atas penyerahan proyek dan waktu pemanfaatan sumber daya, pengurangan terhadap pengulangan kerja (rework), dan memastikan layanan atau service sesuai dengan bisnis core, konsumen dan permintaan end user. Selain itu, ITIL dapat lebih selaras dengan merelasikan bersama standar lain seperti ISO 27000 untuk mewujudkan praktik ITSM atau COBIT untuk mendukung tata kelola teknologi informasi.

ITIL adalah best practice dari Service Management IT dan menjadi pilihan terpopuler saat ini sebagai framework analyst business seorang/sebuah client untuk defining roadmap bisnis dan infrastruktur IT yang konsisten dan komprehensif, agar bisnis perusahaan (business plan/strategy) sejalan dengan TI dan infrastruktur, kedepan diharapkan dapat mencapai kualitas dukungan layanan TI yang terkelola. ITIL juga merupakan kumpulan dokumen berisikan best practices dan merupakan kerangka kerja dalam area IT Service Management. ITIL menjelaskan cara menyediakan layanan TI yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan maupun kebutuhan bisnis. ITIL dibangun dalam lima komponen utama, yaitu:
1. Service Strategy, memberikan panduan implementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsipprinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
2. Service Design, memberi panduan kepada organisasi TI secara sistematis dan best practice mendesain serta membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode desain untuk mengkonversi tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya. Ruang lingkup Service Design tidak hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.
3. Service Transition, menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.
4. Service Operation, merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah dijanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaimana menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.
5. Continual Service Improvement, berisi panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas.












Daftar Pustaka