Minggu, 09 Oktober 2016

KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT

KELOMPOK SOSIAL DAN MASYARAKAT


Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi. Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi perilaku para anggotanya.


CIRI-CIRI KELOMPOK SOSIAL

Kriteria himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial menurut Soejono Soekanto:
-            Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
-            Ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
-            Ada suatu faktor yang dimiliki bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya: nasib yang sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan lain-lain.
-            Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
-            Bersistem dan berproses.


MACAM-MACAM KELOMPOK SOSIAL

Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:

Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya. Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang sadar sebagai “sesama laki-laki” atau “sesama perempuan”, namun tidak ada organisasi ataupun komunikasi di antara mereka.
Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat.
Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah. 
Kelompok statistik, yaitu bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted.
Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, dan tidak ada kesadararan jenis.


KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL

Klasifikasi kelompok sosial menurut erat longgarnya ikatan antar anggota menurut Ferdinand Tonnies:

a. Paguyuban (gemeinschaft)
Paguyuban atau gemeinschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :

-              Terdapat ikatan batin yang kuat antaranggota
-              Hubungan antar anggota bersifat informal

Tipe paguyuban:

i. Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)
Kelompok genealogis adalah kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang kesamaan nenek moyang.
Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.

ii. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
Komunitas adalah kelompok sosial yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk RW (Rukun Warga).
Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.

iii. Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)
Contoh: partai politik berdasarkan agama

b. Patembayan (gesellschaft)
Patembayan atau gesellschaft adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :
-              Hubungan antaranggota bersifat formal
-              Memiliki orientasi ekonomi dan tidak kekal
-              Memperhitungkan nilai guna (utilitarian)
-              Lebih didasarkan pada kenyataan sosial
Contoh: ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu pabrik atau industri.

Berikut ini ada beberapa contoh kelompok sosial yang ada di masyarakat, apabila anda disuruh menyebutkan contoh kelompok sosial yang ada di masyarakat, sebaiknya anda kasih tambahan berupa daerahnya, misal saja kelompok sosial ibu ibu pkk, anda tambah tu,  jadi kelompok sosial ibu ibu pkk desa anda. Sehingga lebih jelas, begitu juga dengan contoh yang lainnya. Dan yang saya sebutkan di bawah ini hanyalah contoh dan hanya fiktif belaka, di dunia nyata saya ngak tau komunitasnya ada atau ngak.
-              Kelompok Sepeda Onthel Yogyakarta
-              Komunitas Pecinta Google
-              Fatinistic Yogyakarta (kelompok penggemar Fatin)
-              Remaja Masjid Al-Hikmah Sleman
-              Karang Taruna
-              Kelompok Ronda Malam Minggu
-              Kelompok Pecinta Ular
-              Kelompok Sosial Arisan ibu ibu Minggu Wage
-              Komunitas Pecinta Alam
-              Komunita Pedagang Jujur yang suka facebook
-              Ibu ibu PKK
-              Persatuan Ojek Desa Ular Panjang
-              Kelompok Futsal Ibu ibu
-              Komunitas Senam Sehat Hari Minggu
-              Komunitas Pemuda Ganteng Banget
-              Komunitas Orang Gundul
-              Kelompok Sosial Peduli Bersam
-              Kelompok Relawan Dengan Senang Hati
-              Kumpulan Pecinta Jangka Sorong

-              Dan lain Sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar