KELOMPOK SOSIAL DAN
MASYARAKAT
Kelompok sosial adalah kumpulan
orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Kelompok diciptakan oleh anggota masyarakat. Kelompok juga dapat memengaruhi
perilaku para anggotanya.
CIRI-CIRI KELOMPOK
SOSIAL
Kriteria himpunan manusia dapat disebut kelompok sosial
menurut Soejono Soekanto:
- Setiap anggota kelompok harus sadar
bahwa dia merupakan sebagian dari kelompok yang bersangkutan.
- Ada hubungan timbal balik antara
anggota yang satu dengan anggota yang lainnya.
- Ada suatu faktor yang dimiliki
bersama, sehingga hubungan antara mereka bertambah erat, misalnya: nasib yang
sama, kepentingan yang sama, tujuan yang sama, ideologi politik yang sama, dan
lain-lain.
- Berstruktur, berkaidah, dan
mempunyai pola perilaku.
- Bersistem dan berproses.
MACAM-MACAM
KELOMPOK SOSIAL
Menurut Robert Bierstedt,
kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya
organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt
kemudian membagi kelompok menjadi empat macam:
Kelompok kemasyarakatan, yaitu
kelompok yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan
sosial di antara anggotanya. Misalnya kelompok laki-laki, kelompok perempuan. Orang
sadar sebagai “sesama laki-laki” atau “sesama perempuan”, namun tidak ada
organisasi ataupun komunikasi di antara mereka.
Kelompok sosial, yaitu kelompok
yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang
lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok
pertemuan, kerabat.
Kelompok asosiasi, yaitu
kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan
kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya
melakukan hubungan sosial, kontak dan komunikasi, serta memiliki ikatan
organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah.
Kelompok statistik, yaitu bentuk terakhir dari kelompok adalah kategori atau kelompok statistik, yaitu kelompok yang terdiri atas orang-orang yang memiliki kesamaan jenis (misalnya jenis kelamin, umur, pekerjaan, dan sebagainya), tetapi tidak memiliki satu pun dari tiga kriteria kelompok menurut Biersted.
Sebenarnya kelompok statistik bukanlah “kelompok”, sebab tidak memiliki tiga ciri tersebut. Kelompok statistik hanyalah orang-orang yang memiliki kategori statistik sama, misalnya kelompok umur (0-5 tahun, 6-10 tahun, dst.) yang dipakai dalam data penduduk Biro Pusat Statistik. Dalam kelompok ini sama sekali tidak ada organisasi, tidak ada hubungan antar-anggota, dan tidak ada kesadararan jenis.
KLASIFIKASI
KELOMPOK SOSIAL
Klasifikasi kelompok sosial
menurut erat longgarnya ikatan antar anggota menurut Ferdinand Tonnies:
a. Paguyuban (gemeinschaft)
Paguyuban atau gemeinschaft
adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang
murni, bersifat alamiah, dan kekal. Ciri-ciri kelompok paguyuban :
- Terdapat
ikatan batin yang kuat antaranggota
- Hubungan
antar anggota bersifat informal
Tipe paguyuban:
i. Paguyuban karena ikatan darah (gemeinschaft by blood)
Kelompok genealogis adalah
kelompok yang terbentuk berdasarkan hubungan sedarah. Kelompok genealogis
memiliki tingkat solidaritas yang tinggi karena adanya keyakinan tentang
kesamaan nenek moyang.
Contoh: keluarga, kelompok kekerabatan.
ii. Paguyuban karena tempat (gemeinschaft of place)
Komunitas adalah kelompok sosial
yang terbentuk berdasarkan lokalitas. Contoh: Beberapa keluarga yang berdekatan
membentuk RT(Rukun Tetangga), dan selanjutnya sejumlah Rukun Tetangga membentuk
RW (Rukun Warga).
Contoh: Rukun Tetangga, Rukun Warga.
iii. Paguyuban karena ideologi (gemeinschaft of mind)
Contoh: partai politik berdasarkan agama
b. Patembayan (gesellschaft)
Patembayan atau gesellschaft
adalah kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok
untuk jangka waktu yang pendek. Ciri-ciri kelompok patembayan :
- Hubungan
antaranggota bersifat formal
- Memiliki
orientasi ekonomi dan tidak kekal
- Memperhitungkan
nilai guna (utilitarian)
- Lebih
didasarkan pada kenyataan sosial
Contoh: ikatan antara pedagang, organisasi dalam suatu
pabrik atau industri.
Berikut ini ada beberapa contoh
kelompok sosial yang ada di masyarakat, apabila anda disuruh menyebutkan contoh
kelompok sosial yang ada di masyarakat, sebaiknya anda kasih tambahan berupa
daerahnya, misal saja kelompok sosial ibu ibu pkk, anda tambah tu, jadi
kelompok sosial ibu ibu pkk desa anda. Sehingga lebih jelas, begitu juga dengan
contoh yang lainnya. Dan yang saya sebutkan di bawah ini hanyalah contoh dan
hanya fiktif belaka, di dunia nyata saya ngak tau komunitasnya ada atau ngak.
- Kelompok
Sepeda Onthel Yogyakarta
- Fatinistic
Yogyakarta (kelompok penggemar Fatin)
- Remaja
Masjid Al-Hikmah Sleman
- Karang
Taruna
- Kelompok
Ronda Malam Minggu
- Kelompok
Pecinta Ular
- Kelompok
Sosial Arisan ibu ibu Minggu Wage
- Komunitas
Pecinta Alam
- Komunita
Pedagang Jujur yang suka facebook
- Ibu
ibu PKK
- Persatuan
Ojek Desa Ular Panjang
- Kelompok
Futsal Ibu ibu
- Komunitas
Senam Sehat Hari Minggu
- Komunitas
Pemuda Ganteng Banget
- Komunitas
Orang Gundul
- Kelompok
Sosial Peduli Bersam
- Kelompok
Relawan Dengan Senang Hati
- Kumpulan
Pecinta Jangka Sorong
- Dan
lain Sebagainya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar