SISTEM YANG BERLAKU DI MASYARAKAT BESERTA CONTOH
Sistem Sosial Masyarakat
1. Pengertian Sistem Sosial
Sistem adalah bagian-bagian yang
saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat berfungsi
melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu. Sistem sosial itu sendiri adalah
suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen sosial. Elemen tersebut terdiri
atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang
berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat
individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta
hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk
struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan
corak masyarakat tersebut.
2.
Masyarakat sebagai Suatu Sistem
Apabila kita mengikuti
pengertian masyarakat baik secara natural maupun kultural, maka akan tampak
bahwa keberadaan kedua masyarakat itu merupakan satu-kesatuan. Dengan demikian,
kita akan tahu bahwa unsur-unsur yang ada di dalam masyarakat yang
masing-masing saling bergantung merupakan satu-kesatuan fungsi. Adanya
mekanisme yang saling bergantung, saling fungsional, saling mendukung antara
berbagai unsur dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain itulah yang kita sebut
sebagai sistem.
Masyarakat sebagai suatu sistem selalu mengalami dinamika
yang mengikuti hukum sebab akibat (kausal). Apabila ada perubahan pada salah
satu unsur atau aspek, maka unsur yang lain akan menerima konsekuensi atau akibatnya,
baik yang positif maupun yang negatif. Oleh karena itu, sosiologi melihat
masyarakat atau perubahan masyarakat selalu dalam kerangka sistemik, artinya
perubahan yang terjadi di salah satu aspek akan memengaruhi faktor-faktor lain
secara menyeluruh dan berjenjang.
Menurut Charles P. Loomis, masyarakat
sebagai suatu sistem sosial harus terdiri atas sembilan unsur berikut ini.
1) Kepercayaan dan Pengetahuan
Unsur ini merupakan unsur yang paling penting
dalam sistem sosial, karena perilaku anggota dalam masyarakat sangat
dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini dan apa yang mereka ketahui tentang
kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang pencipta alam
semesta.
2) Perasaan
Unsur ini merupakan keadaan jiwa manusia yang
berkenaan dengan situasi alam sekitarnya, termasuk di dalamnya sesama manusia.
Perasaan terbentuk melalui hubungan yang menghasilkan situasi kejiwaan tertentu
yang sampai pada tingkat tertentu harus dikuasai agar tidak terjadi ketegangan
jiwa yang berlebihan.
3) Tujuan
Manusia sebagai makhluk sosial dalam setiap
tindakannya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan adalah hasil
akhir atas suatu tindakan dan perilaku seseorang yang harus dicapai, baik
melalui perubahan maupun dengan cara mempertahankan keadaan yang sudah ada.
4) Kedudukan (Status) dan Peran ( Role )
Kedudukan (status) adalah posisi seseorang
secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti
lingkungan pergaulan, prestasi, hak, serta kewajibannya. Kedudukan menentukan
peran atau apa yang harus diperbuatnya bagi masyarakat sesuai dengan status
yang dimilikinya. Jadi peran ( role ) merupakan pelaksanaan
hak dan kewajiban seseorang sehubungan dengan status yang melekat padanya.
Contohnya seorang guru (status) mempunyai peranan untuk membimbing,
mengarahkan, dan memberikan atau menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa-siswanya.
5) Kaidah atau Norma
Norma adalah pedoman tentang perilaku yang
diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat atau biasa disebut
dengan peraturan sosial. Norma sosial merupakan patokan-patokan tingkah laku
yang diwajibkan atau dibenarkan dalam situasi-situasi tertentu dan merupakan
unsur paling penting untuk meramalkan tindakan manusia dalam sistem sosial.
Norma sosial dipelajari dan dikembangkan melalui sosialisasi, sehingga menjadi
pranata-pranata sosial yang menyusun sistem itu sendiri.
6) Tingkat atau Pangkat
Pangkat berkaitan dengan posisi atau kedudukan
seseorang dalam masyarakat. Seseorang dengan pangkat tertentu berarti mempunyai
proporsi hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu pula. Pangkat diperoleh
setelah melalui penilaian terhadap perilaku seseorang yang menyangkut
pendidikan, pengalaman, keahlian, pengabdian, kesungguhan, dan ketulusan
perbuatan yang dilakukannya.
7) Kekuasaan
Kekuasaan adalah setiap kemampuan untuk
memengaruhi pihak-pihak lain. Apabila seseorang diakui oleh masyarakat
sekitarnya, maka itulah yang disebut dengan kekuasaan.
8) Sanksi
Sanksi adalah suatu bentuk imbalan atau
balasan yang diberikan kepada seseorang atas perilakunya. Sanksi dapat berupa
hadiah (reward) dan dapat pula berupa hukuman (punishment).
Sanksi diberikan atau ditetapkan oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku anggotanya
agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
9) Fasilitas (Sarana)
Fasilitas adalah semua bentuk
cara, jalan, metode, dan benda-benda yang digunakan manusia untuk menciptakan
tujuan sistem sosial itu sendiri. Dengan demikian fasilitas di sini sama dengan
sumber daya material atau kebendaan maupun sumber daya imaterial yang berupa
ide atau gagasan.
Sistem
Sosial Yang Berlaku Di Masyarakat
Dalam
sistem yang berlaku di masyarakat, banyak menggunakan sistem sosial dari
masyarakat itu sendiri. Masyarakat lebih mengerti dan paham akan sistem yang
mereka gunakan, karena banyak dari masyarakat yang menggunakan, memperlihatkan,
dan menerapkan sistem sosial yang mereka terapkan setiap hari.
Berdasarkan
kenyataan menunjukkan, bahwa orang dapat mengembangkan ide sendiri di luar
lingkup sistem nilai masyarakat. Sistem nilai ini beroperasi dalam bidang yang
terbatas, khususnya membantu dalam membuat keputusan secara individual, tetapi
dalam kasus tertentu, nilai individual itu sangat berpengaruh dalam tingkah
laku dan tindakannya sehingga dapat menyimpang dari norma-norma serta melanggar
nilai-nilai yang terkandung dalam sistem nilai sosial.
Dalam
penerapannya sendiri juga, memerlukan bantuan dari masyarakat sekitar, agar
sistem sosial ini berjalan dengan baik. Apabila ada yang egois, sistem ini
tidak akan berjalan dengan baik, karena dia mementingkan diri sendiri dan tidak
mempedulikan orang lain. Ini sangat berbahaya, karena dalam penerapan nya harus
dibutuhkan masyarakat sekitar agar berjalan dengan baik.
Cotoh-contoh Sistem Sosial
Contoh dari sistem sosial adalah kerja bakti. Kerja bakti
merupakan sebuah sarana antar warga untuk dapat melakukan kegiatan secara
bersama-sama sehingga akan menciptakan rasa kenyamanan untuk melaksanakan suatu
proyek kegiatan untuk kepentingan umum. Kerja bakti ini biasanya akan timbul
karena adanya inisiatif dari warga atau sekelompok orang di dalam masyarakat
atau adanya perintah dari atasan. Untuk contoh kegiatannya antara lain adalah
seperti membersihkan saluran air dan lainnya.
Adapun untuk contoh dari sistem sosial lainnya
adalah seperti adanya musyawarah di dalam suatu masyarakat untuk memutuskan hal
yang di anggap merupakan kepentingan bersama. Hal ini biasanya merupakan
inisiatif dari warga sendiri yang di pimpin oleh atasan atau seseorang yang di
akui sebagai pemimpin di dalam sebuah masyarakat. Dan juga contoh sebagai berikut:
- Menghargai waktu yang dimilik oleh orang lain
- Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
- Memotifasi atau memberi semangat dalam mewujudkan dirinya seperti yang diharapkan oleh penanan-perananya dalam mencapai tujuan.
- Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri.
- Pengawas, penekan, pendorong untuk berbuat baik.
Fungsi Sistem Sosial
Menurut Ankie M.M. Hoogvelt, ada 4 fungsi sistem
sosial:
1. Fungsi Adaptation (Adaptasi)
Sistem sosial harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan yang dihadapi.
2. Fungsi Goal
Attainment (Pencapaian
Tujuan Yang Diharapkan)
Tujuan
individu harus menyesuaikan dengan tujuan sosial yang lebih besar agar tidak
bertentangan dengan tujuan-tujuan lingkungan sosial.
3. Fungsi Integration (Integrasi/Kebersamaan)
Menunjukkan
adanya solidaritas sosial dari bagian-bagian yang membentuknya serta
berperannya masing-masing unsure tersebut sesuai dengan posisinya. Integrasi
hanya bias terwujud jika semua unsure yang membentuk sistem tersebut saling
menyesuaikan.
4. Fungsi Latent
Pattern Maintance (Pemeliharaan
Pola Latent).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar