Minggu, 20 November 2016

SISTEM YANG BERLAKU DI MASYARAKAT BESERTA CONTOH

SISTEM YANG BERLAKU DI MASYARAKAT BESERTA CONTOH


Sistem Sosial Masyarakat

1. Pengertian Sistem Sosial
Sistem adalah bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu. Sistem sosial itu sendiri adalah suatu sistem yang terdiri dari elemen-elemen sosial. Elemen tersebut terdiri atas tindakan-tindakan sosial yang dilakukan individu-individu yang berinteraksi satu dengan yang lainnya. Dalam sistem sosial terdapat individu-individu yang berinteraksi dan bersosialisasi sehingga tercipta hubungan-hubungan sosial. Keseluruhan hubungan sosial tersebut membentuk struktur sosial dalam kelompok maupun masyarakat yang akhirnya akan menentukan corak masyarakat tersebut.

2. Masyarakat sebagai Suatu Sistem
Apabila kita mengikuti pengertian masyarakat baik secara natural maupun kultural, maka akan tampak bahwa keberadaan kedua masyarakat itu merupakan satu-kesatuan. Dengan demikian, kita akan tahu bahwa unsur-unsur yang ada di dalam masyarakat yang masing-masing saling bergantung merupakan satu-kesatuan fungsi. Adanya mekanisme yang saling bergantung, saling fungsional, saling mendukung antara berbagai unsur dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain itulah yang kita sebut sebagai sistem. 
Masyarakat sebagai suatu sistem selalu mengalami dinamika yang mengikuti hukum sebab akibat (kausal). Apabila ada perubahan pada salah satu unsur atau aspek, maka unsur yang lain akan menerima konsekuensi atau akibatnya, baik yang positif maupun yang negatif. Oleh karena itu, sosiologi melihat masyarakat atau perubahan masyarakat selalu dalam kerangka sistemik, artinya perubahan yang terjadi di salah satu aspek akan memengaruhi faktor-faktor lain secara menyeluruh dan berjenjang.
Menurut Charles P. Loomis, masyarakat sebagai suatu sistem sosial harus terdiri atas sembilan unsur berikut ini.

1) Kepercayaan dan Pengetahuan
            Unsur ini merupakan unsur yang paling penting dalam sistem sosial, karena perilaku anggota dalam masyarakat sangat dipengaruhi oleh apa yang mereka yakini dan apa yang mereka ketahui tentang kebenaran, sistem religi, dan cara-cara penyembahan kepada sang pencipta alam semesta.

2) Perasaan
            Unsur ini merupakan keadaan jiwa manusia yang berkenaan dengan situasi alam sekitarnya, termasuk di dalamnya sesama manusia. Perasaan terbentuk melalui hubungan yang menghasilkan situasi kejiwaan tertentu yang sampai pada tingkat tertentu harus dikuasai agar tidak terjadi ketegangan jiwa yang berlebihan.

3) Tujuan
            Manusia sebagai makhluk sosial dalam setiap tindakannya mempunyai tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Tujuan adalah hasil akhir atas suatu tindakan dan perilaku seseorang yang harus dicapai, baik melalui perubahan maupun dengan cara mempertahankan keadaan yang sudah ada.

4) Kedudukan (Status) dan Peran ( Role )
            Kedudukan (status) adalah posisi seseorang secara umum dalam masyarakatnya sehubungan dengan orang lain, dalam arti lingkungan pergaulan, prestasi, hak, serta kewajibannya. Kedudukan menentukan peran atau apa yang harus diperbuatnya bagi masyarakat sesuai dengan status yang dimilikinya. Jadi peran ( role ) merupakan pelaksanaan hak dan kewajiban seseorang sehubungan dengan status yang melekat padanya. Contohnya seorang guru (status) mempunyai peranan untuk membimbing, mengarahkan, dan memberikan atau menyampaikan materi pelajaran kepada siswa-siswanya.

5) Kaidah atau Norma
            Norma adalah pedoman tentang perilaku yang diharapkan atau pantas menurut kelompok atau masyarakat atau biasa disebut dengan peraturan sosial. Norma sosial merupakan patokan-patokan tingkah laku yang diwajibkan atau dibenarkan dalam situasi-situasi tertentu dan merupakan unsur paling penting untuk meramalkan tindakan manusia dalam sistem sosial. Norma sosial dipelajari dan dikembangkan melalui sosialisasi, sehingga menjadi pranata-pranata sosial yang menyusun sistem itu sendiri.

6) Tingkat atau Pangkat
            Pangkat berkaitan dengan posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Seseorang dengan pangkat tertentu berarti mempunyai proporsi hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu pula. Pangkat diperoleh setelah melalui penilaian terhadap perilaku seseorang yang menyangkut pendidikan, pengalaman, keahlian, pengabdian, kesungguhan, dan ketulusan perbuatan yang dilakukannya.

7) Kekuasaan
            Kekuasaan adalah setiap kemampuan untuk memengaruhi pihak-pihak lain. Apabila seseorang diakui oleh masyarakat sekitarnya, maka itulah yang disebut dengan kekuasaan.

8) Sanksi
            Sanksi adalah suatu bentuk imbalan atau balasan yang diberikan kepada seseorang atas perilakunya. Sanksi dapat berupa hadiah (reward) dan dapat pula berupa hukuman (punishment). Sanksi diberikan atau ditetapkan oleh masyarakat untuk menjaga tingkah laku anggotanya agar sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

9) Fasilitas (Sarana)
            Fasilitas adalah semua bentuk cara, jalan, metode, dan benda-benda yang digunakan manusia untuk menciptakan tujuan sistem sosial itu sendiri. Dengan demikian fasilitas di sini sama dengan sumber daya material atau kebendaan maupun sumber daya imaterial yang berupa ide atau gagasan.


Sistem Sosial Yang Berlaku Di Masyarakat

Dalam sistem yang berlaku di masyarakat, banyak menggunakan sistem sosial dari masyarakat itu sendiri. Masyarakat lebih mengerti dan paham akan sistem yang mereka gunakan, karena banyak dari masyarakat yang menggunakan, memperlihatkan, dan menerapkan sistem sosial yang mereka terapkan setiap hari.
Berdasarkan kenyataan menunjukkan, bahwa orang dapat mengembangkan ide sendiri di luar lingkup sistem nilai masyarakat. Sistem nilai ini beroperasi dalam bidang yang terbatas, khususnya membantu dalam membuat keputusan secara individual, tetapi dalam kasus tertentu, nilai individual itu sangat berpengaruh dalam tingkah laku dan tindakannya sehingga dapat menyimpang dari norma-norma serta melanggar nilai-nilai yang terkandung dalam sistem nilai sosial.
Dalam penerapannya sendiri juga, memerlukan bantuan dari masyarakat sekitar, agar sistem sosial ini berjalan dengan baik. Apabila ada yang egois, sistem ini tidak akan berjalan dengan baik, karena dia mementingkan diri sendiri dan tidak mempedulikan orang lain. Ini sangat berbahaya, karena dalam penerapan nya harus dibutuhkan masyarakat sekitar agar berjalan dengan baik.


Cotoh-contoh Sistem Sosial

Contoh dari sistem sosial adalah kerja bakti. Kerja bakti merupakan sebuah sarana antar warga untuk dapat melakukan kegiatan secara bersama-sama sehingga akan menciptakan rasa kenyamanan untuk melaksanakan suatu proyek kegiatan untuk kepentingan umum. Kerja bakti ini biasanya akan timbul karena adanya inisiatif dari warga atau sekelompok orang di dalam masyarakat atau adanya perintah dari atasan. Untuk contoh kegiatannya antara lain adalah seperti membersihkan saluran air dan lainnya.
Adapun untuk contoh dari sistem sosial lainnya adalah seperti adanya musyawarah di dalam suatu masyarakat untuk memutuskan hal yang di anggap merupakan kepentingan bersama. Hal ini biasanya merupakan inisiatif dari warga sendiri yang di pimpin oleh atasan atau seseorang yang di akui sebagai pemimpin di dalam sebuah masyarakat. Dan juga contoh sebagai berikut:
  1. Menghargai waktu yang dimilik oleh orang lain
  2. Mengarahkan masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di dalam masyarakat.
  3. Memotifasi atau memberi semangat dalam mewujudkan dirinya seperti yang diharapkan oleh penanan-perananya dalam mencapai tujuan.
  4. Alat solidaritas atau mendorong masyarakat untuk bekerja sama untuk mencapai sesuatu yang tidak dapat dicapai sendiri.
  5. Pengawas, penekan, pendorong untuk berbuat baik.


Fungsi Sistem Sosial

Menurut Ankie M.M. Hoogvelt, ada 4 fungsi sistem sosial: 
1. Fungsi Adaptation (Adaptasi)
Sistem sosial harus mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapi.

2. Fungsi Goal Attainment (Pencapaian Tujuan Yang Diharapkan)
Tujuan individu harus menyesuaikan dengan tujuan sosial yang lebih besar agar tidak bertentangan dengan tujuan-tujuan lingkungan sosial.

3. Fungsi Integration (Integrasi/Kebersamaan) 
Menunjukkan adanya solidaritas sosial dari bagian-bagian yang membentuknya serta berperannya masing-masing unsure tersebut sesuai dengan posisinya. Integrasi hanya bias terwujud jika semua unsure yang membentuk sistem tersebut saling menyesuaikan.

4. Fungsi Latent Pattern Maintance (Pemeliharaan Pola Latent).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar